MAKASSAR – Banjir di Kecamatan Manggala kembali melumpuhkan kehidupan warga. Blok 8-10 Perumahan Antang seolah menjadi “danau dadakan” di tengah kota. Namun, ada harapan baru: Munafri Arifuddin, Wali Kota Makassar terpilih, turun tangan langsung dengan solusi di genggamannya.

Munafri tidak hanya datang membawa kata-kata. Ia tiba di lokasi, menyalurkan bantuan logistik, dan memimpin pemeriksaan kesehatan warga terdampak. Di posko Kanvazer Peduli, ia memberikan kabar baik yang lama dinanti. “Kami akan membangun drainase sekunder yang langsung terhubung ke tanggul. Air tidak akan lagi menggenang, tetapi mengalir keluar,” katanya tegas, Rabu (25/12).

Posko Kanvazer Peduli, yang didirikan di Kelurahan Katimbang dan Manggala, menjadi tempat warga menemukan harapan. Bukan hanya logistik, tapi juga tenaga medis siap siaga. Di tengah bencana, posko ini menjadi “oase” bagi para pengungsi yang masih bertahan di masjid-masjid sekitar.

Seorang warga, Andi, menyebut Munafri sebagai “pemimpin yang hadir”. “Dia tidak hanya bicara, tapi lihat sendiri bagaimana kami hidup di pengungsian,” ucapnya sambil menahan haru.

Hingga kini, lebih dari 20 kepala keluarga masih terjebak di pengungsian. Rumah mereka belum siap dihuni, tertelan banjir yang enggan surut. Tapi dengan janji Munafri, warga mulai percaya: badai memang selalu berujung terang.

Banjir kali ini bukan hanya bencana; ia menjadi panggung ujian kepemimpinan. Apakah solusi Munafri akan berhasil? Waktu yang akan menjawab. Yang pasti, warga Manggala telah mencatat namanya dalam doa mereka. (*)