Sidrap, Pikiran.id – Integrasi teknologi dalam dunia pendidikan tinggi bukan sekadar tuntutan zaman, melainkan keniscayaan.

Biro Sistem Informasi Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) memahami hal ini dengan tajam dan melangkah progresif melalui kegiatan sosialisasi sistem portal kepada para dosen baru.

Kegiatan ini menjadi gerbang awal transformasi digital dalam lingkungan kampus yang kian adaptif terhadap kemajuan era industri 4.0 dan society 5.0.

Dikendalikan langsung oleh Kepala BSI, Zulkarnain Ahmad, S.I.P., M.A.P., agenda ini bukan sekadar pengenalan teknis, tetapi juga penguatan paradigma berpikir dosen dalam mengelola informasi akademik berbasis digital.

Dalam pernyataannya, Zulkarnain menyampaikan urgensi pemanfaatan portal sebagai sarana efisiensi dan sentralisasi data akademik.

Menurutnya, kehadiran sistem ini akan memperkuat pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Portal yang disosialisasikan tersebut bukan sekadar alat, melainkan sistem manajemen berbasis Information and Communication Technology (ICT) yang mendukung integrasi data secara real-time.

Oplus_131072

Fitur-fitur seperti manajemen perkuliahan, unggah nilai, monitoring aktivitas akademik, serta interaksi digital antara dosen dan mahasiswa telah dirancang dengan prinsip user-friendly interface dan keamanan siber (cybersecurity) yang tinggi.

Konsep ini merujuk pada penerapan Enterprise Architecture dalam konteks institusi pendidikan, memastikan bahwa setiap fungsi portal terhubung dalam satu ekosistem digital yang utuh.

Dosen baru dilatih untuk memahami workflow digital dalam ekosistem akademik, mulai dari penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS), pelaporan kinerja dosen melalui sistem BKD (Beban Kerja Dosen), hingga monitoring tugas akhir mahasiswa yang dapat diakses secara daring.

Dengan sistem ini, proses administrasi menjadi lebih terstruktur, efisien, dan akuntabel, sekaligus menjawab tantangan digital literacy yang kini menjadi bagian dari kompetensi wajib tenaga pendidik.

Kegiatan ini juga merupakan bentuk konkret implementasi digital governance di lingkungan kampus, di mana setiap unit kerja saling terhubung melalui jaringan sistem informasi yang saling bersinergi.

Penguatan sistem ini mencerminkan upaya UMS Rappang untuk menyesuaikan diri dengan arah kebijakan nasional dalam bidang pendidikan tinggi, khususnya dalam penerapan Kampus Merdeka yang membutuhkan fleksibilitas akses dan kolaborasi berbasis platform digital.

Meski berlangsung dalam suasana santai dan komunikatif, esensi kegiatan ini menggambarkan transformasi besar dalam cara kampus membentuk dosennya sebagai agen perubahan.

Dengan pemahaman sistem portal sejak awal, dosen tidak hanya dituntut mengajar, tetapi juga mengelola data, menganalisis capaian pembelajaran, dan mengevaluasi efektivitas pengajaran dengan pendekatan berbasis data atau data-driven education.

Di sinilah edutech bukan sekadar tren, tetapi realitas baru yang mengubah wajah akademik di UMS Rappang secara menyeluruh dan berkelanjutan.(*)