Jakarta, Pikiran.id – Dinamika internal PAN terus bergerak. Setelah konsolidasi nasional di momen halal bihalal Minggu (20/4), giliran Sulawesi menjadi sorotan.
Ashabul Kahfi, Ketua DPW PAN Sulsel sekaligus anggota DPR RI, resmi diberi mandat strategis. Ia kini ditugaskan mengonsolidasikan kekuatan PAN se-Sulawesi.
Bukan tugas ringan. Tapi bukan pula hal baru bagi politisi senior yang dikenal low profile, tapi high impact.
“Sulawesi adalah kunci. Basis elektoral kita kuat di sana. Dan saya percaya, Bang Kahfi mampu memanaskan mesin partai hingga tingkat TPS,” ujar Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas).
Dalam arahannya, Zulhas kembali menegaskan obsesi politik partai:
“Target kita jelas, tegas, tidak boleh bias. Empat besar nasional. Dan itu harus dicapai, bukan dibayangkan.”
Zulhas juga mengingatkan seluruh kader agar tidak terjebak dalam zona nyaman. Karena, katanya, politik hari ini bukan lagi sekadar tentang elektabilitas—tetapi tentang kapasitas institusional dan kesinambungan program.
“Kalau kita solid, kerja sistematis, dan tetap turun ke rakyat, PAN bukan hanya besar—tapi relevan secara ideologis dan elektoral,” lanjutnya.
Ashabul Kahfi sendiri menyatakan siap. Ia menyebut perintah partai adalah kehormatan, bukan beban.
“Kami di Sulawesi akan all out. Mulai dari Makassar, Palu, Kendari, sampai Manado. Semuanya akan disatukan dalam satu gelombang kemenangan,” ujarnya singkat namun padat.
Dengan amanah baru ini, PAN menegaskan arah barunya: partai modern, adaptif, dan siap berkompetisi secara nasional. Dari pusat, merambat ke daerah. Dari ide, menjelma jadi gerakan.
Dan Ashabul Kahfi, kini, berada di garda depan misi itu.(*)
Tinggalkan Balasan